==================================================================
MASA PEMERINTAHAN
SAUL, DAUD, SALOMO
A. Masa Kerajaan Saul
Setelah adanya sungut-sungut dari pada bangsa Israel pada
Samuel mengenai tersebut didasarkan pada dua cara pemilihan, yaitu Saul telah
dipilih oleh TUHAN terlebih dahulu melalui Samuel. Cara kedua mengenai
pemilihan daripada Saul yaitu dengan cara aklamasi, yaitu Saul diangkat menjadi
raja atas Israel dengan cara undi di Mizpa (1 Samuel 8-10:27). Setelah Saul
menjadi raja atas bangsa Israel, Samuel meminta diri dari bangsa Israel karena
Samuel semakin tua dan ia telah memimpin bangsa tersebut semenjak masa mudanya.
Samuel menyatakan bahwa tugasnya sebagai Hakim telah selesai dan Saul yang
menggantikan dia sebagai pemimpin bangsa Israel. Dalam pernyataan Samuel di
Gilgal, ia menyatakan agar bangsa Israel tidak melakukan penyelewengan lagi
kepada TUHAN, termasuk menyembah dewa-dewa. Samuel berkata kepada bangsa itu
bahwa TUHAN selalu menyertai bangsa tersebut jika bangsa tersebut tetap
beribadah pada TUHAN (1 Samuel 12:1-25)
Saul telah menjadi raja atas bangsa Israel, namun dalam
masa kepemimpinannya ia telah tidak taat pada perintah TUHAN. Ketidaktaatan
Saul ialah ketika Saul hendak melakukan penyerangan kepada bangsa Filistin. Hal
tersebut dikarenakan setelah Yonatan mengalahkan pasukan pendudukan bangsa
Filistin di Geba, kebenciaan datang pada bangsa Filistin. Ketika Saul menggerakkan
pasukannya ke gilgal, pasukan Filistin telah berkumpul dan bangsa Filistin
memiliki tiga ribu kereta perang, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan
berjalan kaki sebanyak pasir di laut. Saul diperintahkan oleh Samuel untuk
menunggu penyerangan selama tujuh hari, namun ketika harinya tiba Samuel belum
datang. Akhirnya Saul mempersembahkan korban bakaran nya sendiri. Ketika Samuel
datang, Samuel marah pada Saul karena
Saul tidak taat pada apa yang diperintahkan oleh TUHAN. Kata Samuel kepada
Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN,Allahmu,
yang diperintahkan-Nya padamu, sebab sedianya TUHAN mengkokohkan kerajaanmu atas
orang Israel untuk selama-lamanya. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap.
TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk
dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan
TUHAN kepadamu.” (1 Samuel 13:13-14).
Yonatan hendak menyerang pasukan Filistin tanpa
sepengetahuan dari Saul. Yonatan pergi ke daerah pasukan pengawal orang Filistin
tersebut di Mikhamas. Yonatan dan pembawa senjatanya membuat suatu tanda. Jika
pada saat mereka menunjukkan diri mereka pengawal Filistin itu berkata: Berhentilah sampai
kami datang padamu, maka Samuel dan pembawa senjatanya tidak akan naik ke atas.
Namun jika mereka berkata: Naiklah ke mari,maka Samuel dan pembawa senjatanya
akan naik, dan hal itu menjadi tanda bagi mereka bahw TUHAN akan menyerahkan
mereka ke tangan Yonatan. Ketika Yonatan dan pembawa senjatanya tersebut
menunjukkan dirinya pasukan pengawal Filistin itu berkata: Naiklah kemari maka
kami akan menghajar kamu. Hal tersebut menjadi tanda bahwa mereka telah
diserahkan pada Yonatan. Akhirnya Yonatan membunuh pasukan tersebut yang
berjumlah dua puluh orang.Akhirnya timbullah kegentaran bagi bangsa Filistin.
Peninjau Saul melihat orang banyak berajalan seperti ombak, maka berkatalah
Saul kepada pasukannya untuk memeriksa barisannya, ternyata Yonatan dan pembawa
senjatanya tidak ada di situ. Mereka melihat bangsa Filistin saling membunuh
satu sama lain, TUHAN telah menyertai dan menyelamatkan bangsa Israel (1 Samuel
14:1-23). Ketika bangsa Israel terdesak, mengucap kutuk lah Saul. Ia mengutuk
setiap orang yang makan sebelum matahari terbenam dan sampai ia dapat
membalaskan dendam terhadap musuhnya. Yonatan tidak mendengar hal tersebut dan
ia makan madu yang ada di hutan. Terkutuklah Yonatan karena ia telah melanggar
apa yang dikatakan oleh ayahnya. Yonatan harus mati karena kutuk tersebut.
Namun karena kasih TUHAN maka ia dapat tetap hidup (1 Samuel 14:24-46).
Saul mendapat perintah dari TUHAN melalui Samuel untuk membalaskan apa yang
telah dilakukan bangsa Amalek kepada Bangsa Israel yaitu menghalangi mereka
kaluar dari Mesir. TUHAN memerintahkan agar semua yang orang Amelek dan semua
yang ada pada orang Amelek ditumpas tanpa sisa.Namun Saul tidak menumpas semua
melainkankan Saul mengambil ternak yang terbaik.Akhirnya Saul telah ditolak
oleh TUHAN sebagai raja atas bangsa Israel (1 Samuel 15:1-35).
B. DAUD DIURAPI MENJADI RAJA
Sebagai ganti
Saul, TUHAN berfirman pada Samuel agar ia pergi ke Betlehem yaitu kepada Isai
untuk mengurapi salah satu dari anak Isai tersebut. Samuel pergi ke Betlehem
dengan membawa seekor lembu muda dan ia akan datang untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN. Setelah sampai di Betlehem Samuel melihat anak-anak Isai,
yaitu Eliab,Abinadab dan Syama. TUHAN mengatakan pada Samuel bahwa tidak
satupun dari mereka yang dipilih oleh TUHAN. Namun masih ada satu lagi anak
Isai yang belum dilihat oleh Samuel, kemudian Samuel menyuruh Isai menjemput
Daud yang bekerja sebagai pengembala kambing domba. Setelah dilihatnya Daud maka
TUHAN memerintahkan pada Samuel untuk mengurapi Daud. Samuel akhirnya mengambil
tabung tanduk yang berisi minyak dan ia mengurapi Daud ( 1 Samuel 16:1-13 )
Roh TUHAN telah pergi dari Saul dan roh jahat ada
padanya, lalu dicarilah seseorang yang mampu bermain kecapi, karena permainanan
kecapi dapat membuat hati Saul nyaman dan Daud dipanggil ke istana ia menjadi
pemain kecapi bagi Saul (1 Samuel 16:14-23). Peperangan terjadi antara bangsa
Israel dan Filistin. Bangsa Israel berada pada Lembah Terbantin dan Filistin
berada di Sokho. Namun bangsa Filistin memiliki seoarang prajurit yang gagah
perkasa, yaitu Goliat. Ia menantang bangsa Israel dan mengajak salah seorang
yang mampu untuk mengalahkan dia dengan hukuman jika Israel yang kalah maka
Israel akan menjadi hamba dari Filistin, begitu juga sebaliknya jika bangsa
Filistin yang kalah maka mereka akan menjadi budak israel. Pada saat peperangan
berlangsung, Isai menyuruh Daud untuk melihat kakaknya, namun setelah ia
melihat kakaknya dan mengantarkan bekal kakak nya, Daud mendengar perkataan
Goliat dan Daud berkata: Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan
orang Filistin yang tidak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan
dari pada Allah yang hidup? Eliab mendengar hal tersebut dan ia marah pada
Daud. Akhirnya berita mengenai perkataan Daud itu tersebar dan Saul menyuruh
untuk memanggil Daud. Daud dihadapan Saul berkata bahwa ia telah terbiasa
mengembalakan kambing domba, dan apabila datang singa atau beruang maka ia yang
akan mengejar dan menghajarnya, TUHAN menyertai Daud. Akhirnya Daud meminta
agar ia melawan Goliat dan dengan lima buah batu. Daud mengalahkan Goliat,
karena TUHAN menyertai Daud (1 Samuel
17:1-57).
Yonatan mengasihi Daud sama seperti dirinya, dan banyak
orang Israel yang menyukai Daud. Saul menjadi benci pada Daud. Saul sering
merencanakan pembunuhan pada Daud seperti: Saul mau menombak Daud dengan
tombaknya, namun Daud berhasil mengelak. Lalu ia menyuruh Daud agar berperang
dan mengambil kulit khatan dari bangsa Filistin. Saul berpikir agar Daud mati
ditangan oran Filistin dan sebagai imbalannya ia akan diberikan Mikhal, puteri
dari Saul, namun Daud berhasil, dan Saul juga menyerang kembali Daud dengan
tombaknya, namun Daud berhasil mengelak. Saul menyuruh orang untuk mengambil
Daud namun Daud dapat melarikan diri melalui Mikhal dan ia pergi ke Rama dan
menemui Samuel. Saul juga menyuruh orang untu mengambil Daud sebanyak 3 kali,namun
orang suruhan Saul kepenuhan roh. Akhirnya Saul pergi menemui Daud dan Samuel.
Sesampainya di dekat Rama Saul juga kepenuhan Roh dan tiba di Nayot ia
menanggalkan pakaiannya dan tersungkur semalaman (1 Samuel 18-19:24).
Karena pengejaran yang dilakukan oleh Saul, mulailah Daud
hidup mengembara. Pengembaraan Daud yaitu menuju Nob. Disitu Daud menerima Roti
kudus dan pedang Goliat. Lalu ia pergi ke Gat. Di Gat ia ditangkap oleh raja
Akhis dan menjadi pura-pura gila. Lalu ia mengembara ke gua Adulam. Lalu ke
Moab, setelah itu ia pergi ke hutan karet, lalu ia pergi ke Kehila, di daerah tersebut
mereka hendak menyerahkan Daud pada Saul, namun ia dapat lolos. Kemudian di
padang gurun Zif Yonatan datang menemui Daud, namun orang Zif pergi
memberitahukan pada Saul bahwa Daud berada di daerah mereka, namun Daud dapat
lolos dan Saul mundur karena ada penyerangan oleh orang Filistin. Lalu ia pergi
ke En-Gedi. Di En-Gedi Saul datang mencari Daud, Daud memiliki kesempatan untuk
membunuh Saul, tetapi ia membiarkan Saul hidup. Setelah itu Daud pergi ke
padang gurun Paran, lalu ke bukit Hakhila. Di bukit tersebut Daud memiliki kesempatan
untuk membunuh Saul, namun ia membiarkan Saul hidup (1 Samuel 21-26:5). Ketika
bangsa Filistin hendak menyerang Israel maka bertanyalah Saul kepada TUHAN,
namun TUHAN tidak menjawab pertanyaan Saul, akhirnya Saul berpaling pada
seorang perempuan pemanggil arwah. Dan arwah yang muncul ialah arwah Samuel,
dan Samuel berkata pada Saul bahwa TUHAN telah memindahkan kerajaan dari tangan
Saul dan memberikannya pada Daud.
C. KEMATIAN SAUL
Ketika bangsa Filistin menyerang Israel, banyak dari
bangsa tersebut mati terbunuh di Gilboa, termasuk anak-anak Saul yaitu Yonatan,
Abinadab dan Melkisua. Saul mati karena ia bunuh diri, karena ia tidak ingin
mati di tangan orang Filistin. Pembawa senjata, anak-anak Saul dan tentaranya
yang bersama-sama dengan dia mati pada hari itu (1 Samuel 31:1-13).
D. MASA KERAJAAN DAUD
Setelah kematian Saul, maka diangkat lah Daud menjadi
Raja atas Yehuda. Hal itu merupakan atas petunjuk TUHAN kepada Daud. Dalam
kepemimpinan Daud banyak perlawanan mengenai kepemimpinananya, pertentangan
dengan Isyboset. Namun Isyboset
akhirnya dibunuh oleh kepala gerombolan Isyboset sendiri. Isyboset dibunuh
ketika ia sedang berbaring. Baana dan Rekhab yang menjadi kepala gerombolan
Isyboset membunuh Isyboset dan membawa kepalanya ke hadapan Daud di Hebron.
Namun Daud tidak senang akan hal tersebut, akhirnya kedua pasukan gerombolan
itu dibunuh. Setelah kematian Isyboset, maka diangkatlah Daud menjadi raja
sepenuhnya atas Israel. TUHAN berfirman atas Daud agar Daud mengembalakan
Israel dan menjadi pemimpin sepenuhnya atas Israel. Daud ketika itu berumur 36
tahun dan ia memerintah selama 40 tahun. Tujuh tahun enam bulan Daud memerintah
atas Hebron dan tiga puluh tiga tahun memerintah atas seluruh Israel dan Yehuda
(2 Samuel 4-5:5). Pada saat Daud menjadi raja, ia pergi ke Yerusalem, dan Daud
merebut daerah pertahanan Sion. Daud menamai kota yang direbutnya tersebut
dengan nama kota Daud. Semakin lama besarlah kuasa Daud, dan itu karena TUHAN
semesta alam menyertai Daud (1 Samuel 5: 6-10). Peperangan antara Filistin dan
Israel terus berlanjut. dan ketika bangsa Filistin mendengar bahwa Daud telah
diangkat menjadi raja, maka majulah bangsa tersebut hendak menangkap Daud.
Bangsa Filistin tersebur tersebar di daerah lembah Refaim dan TUHAN menyerahkan
mereka ke tangan Daud. Ia memukul pasukan Filistin tersebut di Baal-Perasim,
dan sekali lagi orang Filistin memencar lagi di lembah Terbantin, dan kali ini
Daud tidak maju melawan Filistin, namun ia akan menyerang orang filistin tersebut
dari jurusan pohon-pohon kertau. TUHAN telah keluar dan berperang didepan
mereka dan Daud melaksanakan seperti yang diperintahkan TUHAN, maka Daud dapat
memukul kalah orang Filistin tersebut mulai dari Geba sampai dekat Gezer (2
Samuel 5:17-25). Pada saat kepemimpinan Daud, tabut Allah di pindahkan ke
Yerusalem. Uza dan Ahyo, anak Abinadab menghantarkan tabut tersebut ke
yerusalem, namun ketika mereka berada di Nakhon, Uza memegang tabut tersebut
karena lembu-lembu yang bersama mereka tergelincir, Murka Allah datang pada
Uza, dan Allah membunuh ia. Maka Daud menjadi takut, dan ia tidak membawa tabut
tersebut ke kota Daud, melainkan membawa tabut tersebut ke rumah Obed-Edom,
orang Gat. Setelah TUHAN memberkati keluarga tersebut, Daud membawa tabut tersebut
ke Yerusalem. Ketika Daud meletakkan tabut tersebut maka mereka mempersembahkan
korban bakaran dan keselamatan, maka diberkatinya bangsa itu demi nama TUHAN
semesta alam (2 Samuel 6:1-19).
TUHAN memberikan
janji bagi Daud, keluarga dan kerajaanya. Dalam janji-Nya, TUHAN akan
mengkokohkan kerajaan Daud untuk selama-lamanya. Daud memenangkan banyak
peperangan dengan bangsa lain, yaitu orang Moab, lalu memukul kalah Hadadezer
bin Rehob, raja Zoba. Dari daerah raja Zoba, Daud membawa banyak emas, tembaga,
barang-barang perak. Ketika Daud mengalahkan raja Zoba, maka Tou, raja Hamat
mengutus anaknya Yoram untuk menyampaikan salam bagi Daud karena ia telah
mengalahkan Hadadezer, karena Hadadezer sering memerangi Tou. Setelah itu
bangsa Israel berperang melawan bani
Amon dan orang Aram. Peperangan itu terjadi Karena ketika raja bani Amon mati,
Daud mengirim pesan turut berdukacita melalui pegawainya kepada Hanun, anak
raja bani Amon tersebut. Akan tetapi ketika para pemuka-pemuka yang ada disitu
mengatakan bahwa Daud mengirim pengawalnya untuk menyelidiki dan mengintai
bangsa tersebut, akhirnya pengawal-pengawal Daud tersebut dipermalukan dengan
cara mencukur setengah janggut mereka, dan memotong pakaian mereka pada bagian
tengah hingga pantat, karena hal tersebut maka Daud mempersiapkan pasukannya
dengan menyuruh Yoab untuk maju melawan mereka, maka Yoab dan pasukannya
menyerang orang Aram, dan Daud membunuh tujuh ratus kuda kereta, dan empat
puluh ribu pasukan berkuda (2 Samuel 10:1-19). Dalam 2 Samuel 12:26-31, Daud
beserta Yoab mengalahkan bani Amon dan melawan kota Raba. Dalam pertempuran
tersebut Daud mahkota dari raja mereka dan membawa penduduk kota tersebut dan
dipaksa untuk bekerja.
Dosa yang diperbuat oleh Daud ketika masa kepemimpinannya
ialah, ia mengambil Betsyeba, isteri dari Uria orang Het. Daud tidur dengan
Betsyeba, dan perempuan itu mengandung seorang anak laki-laki, dan Daud
menyuruh Yoab agar Uria ditempatkan pada barisan perang yang paling depan agar
Uria terbunuh di peperangan tersebut. Hal tersebut merupakan yang jahat di mata
TUHAN. Karena dosa yang dilakukan oleh Daud, maka TUHAN mengutus Natan untuk
memberi peringatan kepada Daud, dan anak dari Batsyeba tersebut menjadi sakit.
Daud berkabung selama tujuh hari, ia tidak mau makan dan terbaring di tanah, setelah
ia tahu bahwa anak itu telah mati, bangunlah dia dari lantai tersebut dan
pulang kerumahnya dan ia makan. Daud melakukan hal tersebut dengan pikiran
bahwa dengan Puasa dan menangis TUHAN akan menyembuhkan anak tersebut, namun anak
tersebut mati. Dihiburnya Batsyeba dan Daud tidur dengan Batsyeba. Akhirnya Batsyeba
melahirkan seorang anak yaitu Salomo. TUHAN mengasihi anak itu (2Samuel
11-12:24). Perselisihan juga tampak
pada hubungan keluarga Daud. Perselisihan tesebut dikarenakan Tamar, adik
perempuan Absalom diperkosa oleh Amnon, kakaknya. Setelah hal tersebut, muncul
kebencian dalam diri Absalom. Dan sesudah lewat 2 tahun kejadian tersebut, maka
Absalom mengundang semua anak raja dan raja. Namun Daud menolak untuk ikut
dalam pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor. Akhirnya Absalom meminta izin agar
ia dapat mengundang Amnon agar turut serta dengannya. Raja mengijinkan hal
tersebut. Namun Absalom mempunyai niat yang lain, yaitu hendak membunuh Amnon.
Absalom menyuruh orang agar membunuh Amnon ketika ia gembira dengan anggur. Amnon
pun dibunuh pada saat itu, Absalom melarikan diri ke Gesur
Setelah pelarian Absalom selama 3 tahun, maka kembalilah
Absalom pada Daud (2 Samuel 14). Namun sekembalinya Absalom dari pelariannya, Absalom
berencana untuk mengangkat dirinya menjadi raja. Setiap harinya Absalom berada di tepi jalan yang
menuju pintu gerbang. Saul selalu berkata kepada orang yang akan di adili
perkaranya bahwa pihak raja tidak akan mau mendengarkan akan mereka. Namun Saul
berkata bahwa jika ia menjadi hakim atas bangsa itu, maka ia akan menyelesaikan
perkara dengan adil. Hal tersebut merupakan cara dari Absalom untuk menarik
perhatian dari pada bangsa tersebut. Sesudah empat tahun Absalom bertanya pada
raja agar ia di izinkan untuk membayar nazar pada TUHAN di Hebron. Di Hebron
Absalom diangkat menjadi raja dan memang semakin banyak dari rakyat yang senang
akan Absalom. Mendengar hal tersebut pergilah Daud beserta pegawainya yang ada
bersama dia di Yerusalem untuk menghindari Absalom. Tabut Allah dikembalikan
kembali ke kota. Daud pergi juga bersama imam Zadok dan Abyatar (2 Samuel
15-16:37). TUHAN juga memakai Husai sebagai alatnya untuk mendatangkan celaka
pada Absalom, dengan cara mengagalkan rencana baik Ahitofel untuk menangkap
Daud (2 Samuel 17:1-14).
Daud beserta kelompoknya mempersiapkan barisan untuk
melawan pasukan Israel, pasukan tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yang
masing-masing dipimpin oleh Yoab, Abisai anak Zeruya dan Itai orang Gat. Daud
tidak ikut berperang bersama mereka. Dalam pertempuran tersebut pasukan Israel
mengalami kekalahan yang besar. Dan dalam pertempuran tersebut, Absalom bertemu
dengan orang-orang Daud. Absalom menunggang bagal dan ia tersangkut pada pohon
terbantin, ketika Yoab melihat hak tesebut, Yoab membunuh Absalom (2 Samuel
18:1-18). Setelah itu terdengar lah kabar kematian Absalom pada Daud.
Berkabunglah Daud karena kematian anaknya ( 2 Samuel 18-19:8)
Setelah kematian dari Absalom, maka seluruh rakyat Israel
meminta agar Daud kembali memimpin bangsa tersebut. Simei menyonsong Daud,
Mefiboset juga menyonsong kedatangan Daud begitu juga dengan Barzilai ikut
mengantarkan Daud. Raja terus berjalan ke Gilgal, namun sewaktu di perjalanan
orang Israel dan orang Yehuda mempertengkarkan tentang raja. Orang Israel
mengatakan pada raja, bahwa mengapa orang Yehuda menculik raja, dan orang
Yehuda berkata bahwa mereka tidak mengambil apa-apa dari raja, dan mereka
merasa bahwa mereka yang lebih berhak atas raja.
Dosa yang dilakukan oleh Daud pada masa akhir
pemerintahannya ialah ia menyuruh agar mendaftarkan seluruh orang Israel dan
Yehuda. Jumlah orang Israel yang terdaftar ialah 800.000 orang yang dapat
berperang dengan pedang, dan orang Yehuda ada 500.000. Karena hal tersebut
TUHAN memberikan perintah kepada nabi Gad untuk memberikan pilihan hukuman bagi
bangsa tersebut. Bangsa tersebut akhirnya mendapat hukuman, yaitu penyakit
sampar. Namun Gad berkata pada Daud agar ia mendirikan mezbah bagi TUHAN, dan
Daud mendirikan mezbah tersebut dengan membeli tempat pengirikan. Daud akhirnya
mendirikan mezbah, dan ia mempersembahkan korban bakaran dan korban
keselamatan, dan tulah berhenti menimpa bangsa Israel.
E. SALOMO DIURAPI DAN KEMATIAN DAUD
Raja Daud telah menjadi tua dan tibalah saatnya bagi dia
untuk menentukan siapa yang tepat untuk menggantikannya. Adonia anak Hagit
merasa bahwa ia layak untuk menggantikan kedudukan Dari Daud. Adonia disokong
oleh Yoab dan imam Abyatar, dan ia menjadi raja tanpa diketahui oleh Daud. Imam
Zadok tidak berpihak pada Adonia. Namun nabi Natan memberikan saran pada
Batsyeba agar menghadap raja agar raja menjadikan Salomo menjadi pengganti
baginya. Daud akhirnya bersumpah, bahwa Salomo akan dijadikan pengganti baginya
(1 Raja-Raja 1:28-31). Setelah perkataan Daud tersebut maka imam Zadok, nabi
Natan dan Benaya dengan orang kleti dan orang pleti membawa Salomo ke Gihon.
Imam Zadok membawa tabung tanduk berisi minyak dan ia mengurapi Salomo. Kemudian
terdengarlah oleh Adonia bahwa Salomo telah diurapi menjadi raja, dan ketakutan
lah Adonia akan hal tersebut sehingga ia memegang tandu-tanduk mezbah, dan raja
Salomo membiarkan dia hidup. Setelah Salomo diangkat menjadi raja, Daud
berpesan pada Salomo agar ia melakukan segala kewajibannya dengan setia pada
TUHAN, agar TUHAN menggenapi janji-Nya. Kemudian matilah Daud dan dikuburkan di
kota Daud. Adapun Daud telah memerintah selama empat puluh tahun, yaitu ia
memerintah 7 tahun di Hebron, dan 33 tahun di Yerusalem (1 Raja-Raja 1-2:11).
F. MASA KERAJAAN SALOMO
Pada suatu hari Adonia meminta pada Batsyeba agar Abisag
menjadi isterinya, dan ia meminta agar Batsyeba menemui Salomo agar Abisag
diberikan pada Adonia. Akan tetapi, setelah Batsyeba mengatakan permintaan
Adonia, Salomo menjadi murka atas permintaan Adonia tersebut. Salomo memerintahkan
agar Adonia dibunuh. Benaya bin Yoyada akhirnya memancung Adonia. Kepada imam
Abyatar, Salomo memecat imam Abyatar dari jabatan imam, sesuai dengan firman
TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo tentang keluarga Eli. Yoab yang
merupakan pihak Adonia, dibunuh juga oleh Benaya bin Yoyada. Simei dipanggil
oleh raja, dan ia diperintahkan agar tinggal di sebuah rumah di Yerusalem, dan
ia dilarang untuk keluar. Karena jika ia keluar, maka ia akan mati. Namun setelah
tiga tahun ia berada di situ, dua orang hambanya lari pada Akhis bin Maakha,
raja Gat. Ia menjemput hambanya tersebut, lalu membawa hambanya tersebut
pulang. Namun ia telah melanggar aturan yang ada. Diberkatilah raja Salomo dan
kokohlah takhta Daud di hadapan TUHAN sampai selama-lamnya. Simei dibunuh oleh
Benaya bin Yoyada, atas perintah Salomo.
Salomo merupakan menantu dari pada raja Firaun. Salomo
menunjukkan kasih setianya pada TUHAN dengan hidup sesuai ketetapan Daud.
Salomo mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.
Di Gibeon, Salomo mempersembahkan korban. TUHAN menampakkan dirinya pada Salomo
melalui mimpinya, dan Salomo meminta kepada TUHAN agar diberikan hikmat, lalu
TUHAN memberikan hikmat pada Salomo. Ketika ia terjaga, pergilah Salomo ke
Yerusalem, dan berdiri di hadapan tabut perjanjian dan Salomo mempersembahkan
korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan (1 Rja-Raja 3:1-15).
Allah bekerja pada Salomo sehingga Salomo dapat menjadi
orang yang adil dan hikmat, terlebih ketika ia diperhadapkan tentang
permasalahan mengenai dua orang perempuan yang memperebutkan bayi (1 Raja-Raja
3:16-28). Salomo berkuasa atas segala kerajaan, semua dilimpahkan pada Salomo,
terlebih lagi Allah memberikan hikmat dan pengertian pada Salomo. Salomo
merupakan raja yang mendirikan Bait suci, selama masa pembangunan tersebut,
TUHAN memberi firman pada Salomo bahwa jika Salomo tetap hidup menurut segala
ketapan TUHAN, mematuhi segala yang diperintahkan-Nya dan tidak menyimpang,
maka TUHAN akan menepati janji-Nya seperti yang telah diperintahkan kepada
Daud, maka TUHAN ditengah-tengah Israel dan tidak akan meninggalkan Israel.
Setelah berdirinya bait suci tersebut, tabut perjanjian
dipindahkan dari kota Daud, yaitu Sion ke tempat yang maha kudus yang dibawa
oleh para imam-imam. Isi dari tabut itu ialah dua loh batu yang diletakkan Musa
kedalam tabut tersebut. Setelah imam-imam keluar dari tempat kudus, maka kemuliaan
memenuhi bait suci tersebut. TUHAN telah menepati janji-Nya pada Daud, bahwa
anak Daud lah yang akan mendirikan bait suci untuk nama TUHAN, yang membawa
nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir. Setelah itu berdirilah Salomo di
depan mezbah TUHAN, dan dihadapan jemaah Israel. Salomo berdoa dan memohaon
pada TUHAN memberkati serta melindungi bangsa tersebut (1 Raja-Raja 8:22-53).
TUHAN menampakkan diri-Nya untu kedua kalinya pada Daud, setelah Daud
mendirikan istana dan bait suci. TUHAN berfirman pada Salomo bahwa Ia akan
meneguhkan takhta Salomo jika mereka tetap taat dan berpegang pada ketetapan
yang diberikan oleh TUHAN. Namun jika mereka berpaling dari TUHAN dan menyembah
allah lain maka, bangsa tersebut akan menmjadi kiasan dan sindiran. Tempat itu
akan jadi reruntuhan, dan orang akan berkata bahwa mereka telah meninggalkan
TUHAN, Allah mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir
dan menyembah allah lain sehingga TUHAN mendatangkan malapetaka atas mereka.
Salomo mempersembahkan korban-korban bakaran dan
korban-korban keselamatan di mezbah tiga kali setahun. Kerajaan salomo semakin jaya, dan kerajaan
Salomo sangat kaya, namun Salomo mencintai banyak perempuan asing. Salomo
mempunyai tujuh ratus isteri dan tiga ratus gundik. Karena kecintaan nya Salomo
pada perempuan tersebut, akhirnya Salomo mengikuti segala kemauan isterinya
untuk berpaling dari TUHAN dengan menyembah allah-allah lain. Salomo juga
mendirikan bukit pengorbanan bagi kamos, dewa kejijikan sembahan orang Amnon.
TUHAN menjadi murka atas Salomo, dan TUHAN berfirman bahwa TUHAN akan
mengoyakkan kerajaan Salomo melalui anaknya. Karena murka TUHAN atas Salomo,
maka TUHAN membangkitkan lawan-lawan bagi bangsa tersebut. TUHAN membangkitkan Hadad,
orang Edom. Lalu TUHAN membangkitkan lawan Salomo, yaitu Rezon bin Elyada, yang
telah melarikan diri dari Hadadezer, raja Zoba. Rezon menjadi musuh Salomo
sepanjang hidupnya. Yerobeam seorang pegawai Salomo juga memberontak pada raja.
Salomo memerintah selama empat puluh tahun, kemudian Salomo mendapat tempat
perhentian bersama nenek moyangnya. Salomo dikuburkan di daerah kota Daud, dan
Rehabeam lah yang menggantikan Salomo menjadi raja atas bangsa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar